Mahkota Yang Hilang
Bedon,
nama julukannya. Nama aslinya adalah doni. bedon adalah seorang santri yang
mondok di salah satu pesantren yang ada di jawa timur. bedon terrmasuk
satu-satunya santri yang hafal alqur’an 30 juz di pondoknya. Dia mulai
menghafal alqur’an waktu kelas 2 SMP dan menyelesaikan hafalannya ketika dia
sudah kelas 2 SMA. bedon termasuk santri yang cukup terkenal dipondok baik
dikalangan santri putra maupun putri bahkan semua pengasuh dan kyai juga
mengenalnya karena bedon adalah santri pertama yang menyelesaikan hafalannya
sebanyak 30 juz dipondok tersebut dan dia juga termasuk santri yang berprestasi
diantara santri-santri yang lain.
“Don
!” kata seorang temannya yang bernama sandi sambil menepuk pundak bedon dari
belakang.
seketika
bedon kaget sembari menghela napas “ astaghfirullah” ucap bedon dengan perasaan
takut karena saat itu waktu menunjukkan pukul 03 malam.
“kamu
lagi nulis apa don malam malam begini ?“ sandi bertanya penasaran.
“ah,
kamu mau tau aja. rahasia dong” kata bedon sambil menyembunyikan tulisannya
“sudahlah
sana kamu pergi jangan ganggu aku” ucapnya lagi dengan nada agak tinggi
mendengar
ucapan doni, sandi kemudian berdiri dan hendak pergi dari kamar bedon, tapi
sebelum pergi dia penasaran terhadap apa yang ditulis bedon. sandi lalu
mengintip apa yang ditulis doni. sandi melihat sepotong kata bertuliskan “Sinta
sayang, bagaimana kabarmu ? aku merindukanmu”.
“oh
kamu berubah gara-gara cewek ya don, ternyata selama ini kamu berpacaran dengan
santri putri. pantaslah kamu sekarang sudah jarang ngaji dan solat tahajjud
ternyata malah nulis surat” ucap sandi sambil mengernyitkan dahi.
bedon
tak membalas dan tak menghiraukan perkataan sandi. Sandi kemudian pergi dari
kamar bedon dengan rasa kekecewaan.
Sejak
doni jatuh cinta pada sinta sikap doni mulai berubah. Jam 3 malam yang biasanya
dia bangun untuk solat tahajjud, tapi kali ini dia terbangun untuk merangkai
kata cinta dan rayuan untuk seorang wanita yang dicintainya. Hafalan
alqur’annnya jadi berantakan, jarang di ulang-ulang dan perlahan menghilang.
apalagi prestasinya sudah tak terlihat lagi semenjak itu.
15
menit kemudian, ditengah-tengah menulis surat matanya mulai mengantuk
kesadarannya perlahan menghilang dan matanya mulai terpejam.
“wahai
anak muda berikan mahkotamu” kata pria besar berjubah hitam layaknya malaikat
“siapa
kamu ? kenapa aku harus memberikan mahkotaku ?” tanyanya dengan perasaan takut
“kamu
tak pantas memakainya, sekarang kamu tak layak lagi untuk memilikinya” jawab
pria besar berjubah hitam
“tidak
! aku tidak akan memberikan mahkotaku ini” bedon menggelengkan kepalanya
kemudian
pria besar berjubah hitam menghampiri bedon lalu melepas dan mengambil paksa
mahkota yang ada di kepalanya.
jangan,kembalikan
mahkotaku !!!!!!!! teriak bedon dalam mimpi.
Tentang
Penulis :
Muhammad
Hafizh Naufal, Lahir dan tinggal Di Probolinggo Jawa Timur. Lulusan Pendidikan
Bahasa Arab dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ia juga lulusan Pesantren.
Pekerjaan sehari-harinya ialah mengajar. yang paling ia sukai adalah mengajar
Alqur’an. Menulis sebenarnya bukanlah hobinya tapi ia senang belajar hal-hal
yang baru yang belum ia lakukan sebelumnya. Waktu luangnya kadang diisi dengan
membaca buku cerita, novel dan ilmu pengetahuan. Untuk mengetahui aktifitas
lainnya kunjungi Instagramnya @m.hafizhnaufal.
Komentar
Posting Komentar